My Writings. My Thoughts.

Seniman Bukan Mahluk Aneh

On » Jumat, Mei 20, 2011 //
Mereka seolah menyatu dengan Tuhannya tatkala ia berkarya, dan kembali menjadi dirinya sendiri ketika selesai berkarya.

Bagi masyarakat pada umumnya, seniman itu bagaikan makhluk aneh yang sulit dimengerti, sibuk dengan diri sendiri dan susah diatur. Bagi pemerintah, seniman kadang tampak sebagai sosok yang ingkar sistem, tidak peduli sama aturan dan semaunya sendiri. Sedang bagi Negara, tidak jarang ia diposisikan sebagai pembangkang dan pemberontak. Citra demikian sudah merupakan pemandangan umum terhadap seniman, meskipun tidak mutlak 100%.       

Padahal karya dan kreativitas mereka cukup memberi sumbangsih bagi banyak bidang kehidupan. Sulit dibayangkan bagaimana wajah dunia, wajah peradaban dan wajah kebudayaan tanpa sentuhan seni, baik seni rupa, sastra, musik, drama dan seterusnya.

Plato (427-347 SM) 26 abad silam memandang negatif karya seni. Ia menilai karya seni sebagai mimesis mimesos. Menurut Plato, karya seni hanyalah tiruan dari realita yang ada. Realita yang ada adalah tiruan (mimesis) dari yang asli. Yang asli itu adalah yang terdapat dalam ide. Ide jauh lebih unggul, lebih baik, dan lebih indah daripada yang nyata ini.

Nietzsche (1844-1900) yang dikenal sebagai filsuf seniman juga mengatakan, kegiatan seni adalah kegiatan metafisik yang memiliki kemampuan untuk me-transformasi-kan tragedi hidup.

Bukankah tidak salah kalau seni (karya seniman) itu sendiri merupakan monumen kemenangan manusia dalam menjawab hidup??   
Artinya, selain banyak dipandang miring dan dikritik, juga tidak sedikit yang mengapresiasi dan memuji keberadaan seniman dan karyanya.
         

Seniman sejati dalam berkarya, mereka seakan menyatu dgn Tuhannya. Ketika selesai berkarya, mereka kembali menjadi diri mereka. Namun mereka membawa pengetahuan luhur dari Tuhannya. Kadang pengetahuan ini terbawa secara tanpa sadar oleh seniman itu sendiri. Karena pengetahuan itu adalah "hadiah" dari Tuhannya. Pengetahuan yg luhur inilah yang banyak sekali yang tanggap terhadap permasalahan hidup bermasyarakat dan bernegara. Ketika sang seniman mengeluarkan pegetahuannya dan didengar oleh penguasa, inilah yg dianggap sebagai pemberontak atau pembangkang.


Ini tentu amat bergantung pada sudut pandang yang digunakan, dari mana Anda menilai seorang seniman. Dari cara hidupnya? Dari karyanya? atau dari tingkah polah kehidupannya?

Tetapi kenapa sampai detik ini, secara umum citra seniman itu dianggap sebagai mahkluk aneh oleh masyarakat?

No Response to "Seniman Bukan Mahluk Aneh"

Leave A Reply

My videos. Featured videos.

30 Seconds To Mars - Closer To The Edge

My photos. Now you know me.

Follow de__elf on Twitter

Browse Flickr

My lifestream. Stay updated with me.

My favblog. Feeds from them.

    Follower